
BANGKALAN, maduracorner.id,- Penutupan LKS (Lomba Kompetensi Siswa) SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Provinsi Jawa Timur ke 30 dilaksanakan secara Luring terbatas, serentak di 31 Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Lomba Kompetensi tersebut dimulai sejak hari Kamis (24/03/2022 berakhir hari ini, Minggu (27/03/2022). Penutupan LKS SMK se jatim di pusatkan di SMKN 02 Bangkalan, Jalan Halim Perdana Kusuma Bangkalan.
Kepala Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT usai menutup LKS SMK se jatim ke 30 tersebut menyampaikan, “Yang pertama, SMK dan industri itu seperti dua sisi mata uang. Industri butuh tenaga kerja yang memiliki keahlian, dan SMK memproduksi tenaga kerja yang memiliki kompetensi keahlian, oleh karena itu, SMK harus menghasilkan alumni-alumni yang memiliki kompetensi keahlian, sesuai dengan standar-standar yang dibutuhkan oleh perusahaan perusahaan. Oleh karena itu, SMK wajib hukumnya untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan. LKS ini juga bekerjasama dengan perusahaan perusahaan yang jaringan juga berasal dari praktisi-praktisi perusahaan dan berasal dari perguruan tinggi.” Papar Wahid Wahyudi.
Menurut PJ Sekdaprov Jatim ini, “LKS SMK ini sangat penting, karena dari LKS ini bisa dilihat, sampai dimana kompetensi keahlian siswa. Sampai dimana standar kompetisi keahlian itu apakah sudah sesuai dengan standar pada para pelaku usaha. Oleh karena itu, Kedepan LKS ini akan kami kembangkan terus.” Sambungnya.

“Alhamdulillah, lulusan-lulusan SMK sekarang tidak hanya ingin menjadi karyawan-karyawan perusahaan, tetapi sudah banyak yang menjadi star up- star up baru, menjadi wirausahawan- wirausahawan baru. Setelah lulus, dia freelance, dia buka bengkel kecil-kecilan. Dia buka salon kecantikan kecil-kecilan, hingga sekarang ini, Insyaallah alumni-alumni SMK itu mayoritas sudah bekerja, dan tingkat pengangguran dari lulusan smk di tahun 2021 ini sudah terjadi penurunan yang sangat signifikan. Dimana pada bulan Agustus tahun 2020 kemarin, tingkat pengangguran terbuka dari lulusan smk sebesar 11,89% dan pada bulan Agustus tahun 2021 ada penurunan sebesar 9,54%. Oleh karena itu, ini hal yang menggembirakan. Kita akan berusaha terus bagaimana alumni smk itu bisa tersalurkan sesuai dengan cita-citanya. Kalau ingin menjadi karyawan perusahaan, dia bisa menjadi karyawan yang profesional, kalau ingin menjadi wirausahawan, dia memiliki ilmu dan keberanian untuk berwirausaha.” Pungkasnya.
Sementara itu, mewakili Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Mathur Husayri mengatakan, “Data menunjukkan bahwa tidak semua lulusan berhasil baik. Mereka tidak semuanya terserap oleh berbagai perusahaan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Maka dari itu, saya berharap SMA-SMK kita terutama yang swasta, tentunya mereka lebih memacu diri dengan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah itu, bagaimana bisa meningkatkan kemampuan, abilitasnya kemudian kompetensinya untuk mampu bersaing nantinya setelah keluar dari sekolah. Ini menjadi tanggung jawab bersama. Sampai kemudian, lulusan-lulusan yang luar biasa banyaknya ini dengan segala macam skill yang sudah dibekali oleh sekolah, kemudian mereka tidak siap untuk bekerja. Kemampuan yang ada ini eman-eman kalau sampai mereka tidak bisa menggunakannya di masyarakat. Makanya, kalau yang lulusan negeri, kita nggak khawatir, yang swasta ini bagaimana.” Tuturnya.
Mathur mengaku berdiskusi dengan Kadisdik Provinsi Jawa Timur, “Bagaimana lulusan SMK kita malah memilih kerja serabutan, yang kemudian di klaim oleh BPS, bahwa mereka belum bekerja alias pengangguran. Nah ini kedepannya Mudah-mudahan menjadi cambuk bersama untuk semua stakeholder. Kami di dewan, kemudian Gubernur dan jajarannya terutama Dinas pendidikan ini memikirkan hal ini kedepan. Agar lulusan SMK ini tidak lagi menjadi penyemangat terbesar lagi angka pengangguran terbuka.” Pungkasnya.
Acara penutupan LKS SMK Provinsi Jatim Ke 30 tersebut diikuti secara Daring dari Kabupaten Kota se Jawa Timur sekaligus pengumuman dan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba tersebut. (San)