
Surabaya, maduracorner.id – Beragam cara dilakukan pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Sebab vaksinasi sangat penting bagi masyarakat karena sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian baru Covid-19 yakni Omicron.
Pemerintah pusat hingga daerah serta tokoh masyarakat bergotong royong agar masyarakat divaksin. Bahkan untuk memudahkan masyarakat vaksin, dilakukan vaksinasi door to door. Dimana lokasi vaksinasi dekat dengan rumah warga.
Selain lokasi vaksin, jam pelaksanaan vaksinasi juga dipilih ketika warga ada di rumah yakni siang hari. Sehingga tidak mengganggu aktivitas warga yang bekerja. Dengan begitu warga yang ikut vaksin bisa banyak.
Hal ini seperti yang dilakukan Muspika Burneh. Dimana gencar melakukan vaksinasi keliling alias door to door. Muspika Burneh yang berkolaborasi dengan Badan Intelijen Nasional Daerah (Binda) Jatim menggelar vaksinasi di Kampung Junok Utara RT 08 RW 1 Kelurahan Tunjung, Minggu (12/12/2021).
Sekcam Burneh, Komari, menyatakan vaksinasi di Kampung Junok bukan kali ini dilakukan, melainkan sudah yang ketiga kali. Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat ikut vaksin semua mulai dari dosis pertama hingga kedua.
“Sudah tiga kali vaksinasi disini. Sekarang nakesnya (tenaga medis) dari Polres Bangkalan. Pelaksanaan vaksinasi siang hari karena menyesuaikan waktu luangnya warga,” terang Komari saat ditemui di lokasi vaksinasi.
Menurut Komari, jika vaksinasi digelar pagi hari, maka warga yang hadir sedikit. Sebab sebagian besar warga bekerja. Seperti pergi ke sawah, kerja bangunan dan berjualan.
“Kalau siang kan jam istirahat. Yang kerja bangunan, siang istirahat pulang sebentar. Lalu yang kerja di sawah, siang sudah pulang. Jadi bisa ikut vaksin jika digelar siang hari,” paparnya.
Sebelum vaksinasi dilaksanakan, sambung Komari, dirinya melakukan pengumuman di masjid-masjid bahwa bakal ada vaksinasi. Hal tersebut dilakukan supaya warga tahu bakal ada vaksinasi sehingga mereka bisa hadir.
“Alhamdulillah banyak warga yang ikut vaksin kali ini. Mereka ada yang pertama vaksin, tapi ada juga vaksin yang kedua,” paparnya.
Komari menambahkan, pihaknya akan terus melakukan vaksinasi keliling atau door to door sehingga masyarakat bisa vaksin semua. Kemudian akan menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).
Meskipun sudah divaksin, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, tidak berkerumun, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta kurangi mobilitas.
Sementara itu, salah satu warga yang ikut vaksin, M Nilih, mengatakan dirinya baru vaksin yang pertama. Sebenarnya selama ini ia ingin vaksin, namun tidak ada waktu. Sebab jika pagi hari dia bekerja, sementara siang sudah tutup pelaksanaan vaksin.
“Dengan adanya vaksin disini dan waktunya siang, saya bisa ikut vaksin. Ini vaksin yang pertama. Saya tidak takut divaksin, hanya waktunya saja yang tidak bisa selama ini,” papar Nilih.
Menurut Nilih, dirinya sangat senang dengan adanya vaksinasi door to door karena memudahkan masyarakat yang ingin vaksin. Dimana dia tidak perlu jauh-jauh datang ke puskesmas untuk vaksin, melainkan cukup di samping rumahnya karena ada vaksinasi door to door. (Syaiful)