Bangkalan, maduracorner.id – Somor Daksan (sumur daksan) merupakan gua yang senantiasa menyimpang air yang tak pernah kering walaupun musim kemarau. Kapan terjadinya gua itu tidak diketahui ketentuan yang pasti diperkirakan, berdasarkan kronogram pada dinding bagian dalam sumur berupa kuda raksasa atau Bhuto. Analisis pakar
Arkeologi berdasarkan Candra Sangkala dari Somor Dhaksan tersebut ada 3 perdiksi permulaan dibuatnya, yaitu : tahun 1327, tahun 1027 dan tahun 1151.
Obyek wisata purbakala ini berlokasi di Kelurahan Dalpenang + 200 M dari pusat ibu kota Sampang. Sumur Deksan ini merupakan tempat bersemedinya salah satu pembesar Kerajaan Majapahit yang saat itu mengalami keruntuhan dan perpecahan terbukti dengan adanya goresan gambar dua kuda dan raksasa yang terdapat pada sisi sumur tersebut.
Yang terpenting untuk di ketahui, Somor Dhaksan itu adalah tempat resi atau pertapa jaman dahulu kala bersemedi menurut agama Budha. Mungkin di tempat itu keramat dan mudah terkabul hajatnya,
Konon menurut cerita pinisepuh di situ Raden Trunojoyo sebelum berangkat perang, terlebih dulu bertapa di situ. Menjelang maju bertempur ke medan perang, beliau mencium tangan serta melewati “Kangkangan” (diantara kedua kaki ibundanya) guna mohon ampun dan do’a restu keikhlasannya, berkat pertolongan dan lindungan Allah semata-mata, berulang kali menghadapi pertarungan berat, alhamdulillah selalu mencapai kemenangan gemilang.
