Bangkalan, maduracorner.id – Dukungan terus mengalir terhadap usulan Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Presiden Joko Widodo agar menggratiskan seluruh kendaraan melintas di Jembatan Suramadu.
Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki mendukung penuh terhadap usulan tersebut. Sebab, selama ini empat kabupaten di Madura nyaris tidak mendapatkan keuntungan sepeserpun dari tarif tol Suramadu.
“Kita sudah bolak balik minta bagian agar pemerintah daerah (Pemda) khususnya Bangkalan, bisa mendapatkan bagi hasil. Tapi kenyataannya nol persen,”jelas Hotib, Minggu (22/01/2016).
Dijelaskannya, banyak keuntungan yang didapat jika melintasi jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu tidak dikenakan tarif. Terutama, bisa memangkas biaya transportasi bagi para yang menggunakan jasa Suramadu.
“Sebagai bentuk protes warga Madura, tarif memang harus digratiskan. Sebab, mahal dan membebani maayarakat,” ucap Hotib.
Pernyataan serupa disampaikan, pengusaha batik asal Tanah Merah, Jauhari (38). Ia mengaku sangat setuju dengan rencana pembebasan biaya tol suramadu. Sebab, hal itu akan mengurangi beban biaya usahanya. “Sangat setuju kalau gratis,”tandasnya.
Selain memangkas beban biaya usaha, pembebasan biaya suramadu dapat meningkatkan keuntungan. Sehingga, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Madura. “Jika digratiskan, dalam seminggu saya bisa menghemat Rp 120 ribu untuk biaya transportasi,” jelasnya.
Jauhari berharap, rencana pembebasan tarif jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu bisa secepatnya mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. Menurutnya, mahalnya biaya Suramadu menjadi salah satu alasan penghambat peningkatan ekonomi masyarakat. “Hanya jembatan Suaramadu di Indonesia yang biayanya sangat mahal,”cetusnya. (her/mad)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Mamad el Shaarawy
Editor: Mamad el Shaarawy