
Jika Fretes dan Valuta dimainkan hampir sepanjang pertandingan, M Isnaini hanya diturunkan babak I. Sementara 1 pemain baru lainnya yakni Irfan Mofu baru masuk ke lapangan 15 menit terakhir laga menggantikan posisi Silvio Escobar.
Jika dilihat, Fretes dan SNC 10 memiliki tipikal yang sama. Namun ternyata itu malah bagus. Keduanya terlihat saling melengkapi baik saat melakukan bertahan maupun menyerang. Kinerja kedunya juga makin apik karena ditunjang pergerakan maksimal yang dilakukan Rossy Noprihanis dan Busari.
Sementara penampilan Valuta di posisi centreback juga bagus. Ia mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Abu Bakar Sillah di jantung pertahanan PMU. Sebagai pemain bertahan, ia pintar membaca arah serangan lawan. Ditambah lagi posturnya yang cukup tinggi membuat Valuta bisa diandalkan saat duel-duel udara dengan pemain lawan.
Satu-satunya kelemahan Valuta terletak pada kecepatannya. Maklum, umur pemain asal Eropa Timur ini memang sudah berkepala 3. Maka untuk mengatasi ini, dia cukup pintar saat melakukan marking terhadap pemain depan lawan sebelum mereka mengajaknya adu sprint. Namun untuk urusan kelemahan Valuta tersebut, Fachruddin yang menjadi teman duetnya sangat bisa diandalkan.
Hanya Valuta dan Fretes yang cukup bisa dinilai dalam 2 laga terakhir PMU. Sementara pemain baru Laskar Sapeh Kerap hasil rekrutmen di jeda putara I ini, belum maksimal. Diantaranya Isnaini dan Irfan Mofu. Kedua pemain ini belum bisa menunjukkan kemampuannya disebabkan coach Arcan Iurie belum memberikan kepercayaan untuk tampil penuh.
Kini publik sepakbola Madura berharap, skuad baru dan skema permainan anak asuh Arcan Iurie ini bisa konsisten dengan terus bermain bagus serta mendulang poin demi poin. Semoga! (mad)